Studi Tentang Kebahagiaan
Ida Bagus Made Satya Wira Dananjaya
Kebahagiaan adalah istilah yang memiliki makna jamak dan acak bagi masyarakat. Aneka definisi kebahagiaan dapat saja disampaikan dengan sembarang. Kebahagiaan dapat diartikan menjadi kaya, awet muda, cantik dan tampan, menjadi terkenal bahkan hidup sederhana di tengah Desa yang dipenuhi pepohonan hijau.
Hasil survei baru-baru ini kepada beberapa mahasiswa di beberapa ruang kelas perguruan tinggi di Amerika Serikat disampaikan oleh Robert Waldinger di Tedx forum. Hasilnya tidak mengejutkan. Pertanyaan yang disampaikan adalah apa yang terpenting bagi mereka dalam hidup ? apa yang menjadi tujuan hidup ? dan langkah apa yang dilakukan untuk mencapainya ?. Sekitar 80% responden menyatakan mereka ingin kaya, setengah dari persentase itu ingin kaya karena terkenal dalam satu bidang tertentu. Kemudian menjawab pertanyaan terakhir, mereka menyatakan ingin bekerja terus-menerus sampai mencapai tujuannya karena itulah yang dianggap sebagai prasyarat.
Pandangan pemuda-pemuda yang sedang melangsungkan studi ini mungkin dapat menjadi gambaran umum pandangan pemuda tentang kehidupan. Bahwa keinginan keras untuk bekerja demi meraih sesuatu sesuai yang diinginkan dan dianggap berharga adalah tujuan hidup. Namun ini tidaklah dapat dijadikan ukuran untuk merumuskan arti dari kebahagiaan karena hanya lahir dari satu jenjang usia. Kebahagiaan lebih kompleks dan harus lintas generasi sehingga dapat diterima sebagai anggapan umum.
Menarik menyimak studi yang dilakukan oleh Hector Garcia dan Francesc Miralles yang menemui beberapa masyarakat di daerah okinawa yang banyak dihuni oleh golongan centenarian (mereka yang berusia 100 tahun atau lebih). Garcia dan Miralles mengabadikan hasil studi dalam buku berjudul Ikigai yang terbit pada 2016 lalu. Paling tidak ada 4 rumusan praktis untuk mencapai usia panjang dan 5 rumusan untuk hidup yang baik atau bahagia. Pertama, rahasia umur panjang diperoleh dari makanan alami yang seimbang dan menyerap lebih banyak kalsium. Untuk mencapai kehidupan yang baik biarkan pikiran tetap aktif ingin mencapai hal-hal baru dalam hidup adalah baik dan jangan terjebak pada kekhawatiran berkelanjutan.
Pikiran harus tetap aktif sama seperti tubuh yang perlu dilatih pikiran juga perlu dilatih. Rasa stress dengan volume kecil cukup melatih pikiran untuk terus bekerja dan menemukan suatu pemecahan, rasa tidak puas dan selalu ingin mencapai sesuatu yang baru secara terukur juga dianggap baik. Kedua, rahasia umur panjang yaitu menjemur diri di bawah sinar matahari secukupnya setiap hari. Sampai saat ini diyakini sinar matahari adalah sumber vitamin D, baik untuk daya tahan tubuh. Dalam mencapai hidup yang baik harus menemukan tujuan hidup. Menemukan tujuan hidup dapat mengisi kekosongan dalam psikis sehingga seseorang tetap merasa berguna bagi diri maupun masyarakat dan mempertahankan hidupnya demi mencapai tujuannya, Viktor Prankl menyebutnya sebagai Logoterapi.
Ketiga, untuk mencapai umur panjang kualitas dan kuantitas tidur perlu dijaga, tidur yang nyenyak dan cukup adalah salah satu terapi penyembuhan dan awet muda. Untuk mencapai kebahagiaan hidup melakukan pekerjaan dengan usaha yang terbaik adalah pemenuhan terhadap kepuasan dan penghargaan diri. Melakukan sesuatu dengan imbalan rasa puas merupakan bentuk penghargaan bagi keberadaan diri di lingkungannya, hasil tidak sepenuhnya menjadi ukuran tetapi apa yang telah diusahakan adalah faktor terpenting bagi rasa puas diri. Keempat untuk mencapai umur panjang mengindari stress berat alkohol, tembakau dan kafein berlebih, sekali lagi hal ini tercermin dari makanan masyarakat Okinawa yang lebh banyak terdiri atas sayur, buah dan biji-bijian.
Langkah mencapai kebahagiaan adalah menemukan hal-hal yang membuat diri merasa bahagia dan senang. Menikmati waktu luang dengan keluarga saudara dan teman di luar kebiasaan kerja, sembari bersenda gurau, membagi pengalaman dan tertawa adalah kebiasaan masyarakat Okinawa dalam mengisi waktu senggang, sehingga halaman rumah pada siang hari dan sore hari diisi oleh para tetua dan pemuda yang mengobrol. Meditasi bagi penangan diri dan kestabilan emosi dianggap penting untuk dilakukan guna memberikan penyegaran dan istirahat yang cukup bagi psikis kita. Rumus umur panjang dan bahagia menjadikan masyarakat Okinawa mayoritas sebagai masyarakat yang sangat tenang, stabil dengan rata-rata usia di atas 100 tahun dan masih aktif serta memiliki hidup yang baik atau bahagia.
Lebih lanjut Robert Waldinger yang meneruskan penelitian Kakeknya pada Study Harvard of Adault Development yang dimulai pada 75 tahun lalu menemuka, mereka yang mengikuti riset dan telah memasuki usia 80-an (octogenerian) memiliki tiga hal yang membuat bahagia atau hidup yang baik. Pertama, memiliki koneksi sosial, memiliki keluarga dan teman adalah syarat bagi penghargaan terhadap keberadaan diri di lingkungan sosial. Kedua hubungan sosial yang berkualitas, keluarga dan teman harus menjadi bagian dari kesibukan dan keseharian dengan bertukar pikiran dan saling berbagi baik benda dan cerita. Ketiga menjaga pikiran agar tetap positif, telah dijelaskan stress yang kecil adalah salah satu cara untuk mengaktfkan kembali pikiran mencari solusi baru, namun tetap menghindari stress yang berat dan berkelanjutan.
Baik Robert Waldinger maupun Garcia dan Miralles menemukan kebahagiaan atau hidup yang baik selalu berkaitan dengan panjang umur. Merasakan kehidupan yang baik atau bahagia memberi dampak pada hidup itu sendiri berarti, maka harus dijalankan, dinikmati dan dipertahankan. Hidup yang berarti menurut Emily Smith seorang wartawan dan penulis buku berjudul The Power Of Meaning: Finding Fulfillment In a World Obessed With Hapiness, menyatakan terdapat 4 pilar yang menganggap kehidupan itu berarti, yaitu memiliki cinta, memiliki tujuan, memiliki kepercayaan dan berbagi atau bersifat melayani. Sikap inilah yang membuat diri menganggap hidup harus terus dijalankan, masalah harus terselasaikan dan terus bergerak baik dalam pikiran, tubuh dan relasi sosial. Memiliki pegangan berupa cinta, tujuan, kepercayaan dan sifat berbagi adalah bekal untuk menjadikan hidup berarti dan harus dijalani.