Fin-Tech: Disrupsi Birokrasi Keuangan
Personalisasi dan Deadministrasi Jasa
Abad kedua puluh satu dimulai dengan adatifikasi terhadap internet sehingga membawa era komunikasi digital begitu massif. Teknologi penghubung non-visual super cepat telah mengikis pelapisan jarak, berikut memberikan kemudahan dalam tingkatan premium. Tidak hanya berhenti pada bidang komunikasi, inovasi yang semakin menggejala akibat beragam kemudahan yang disediakan internet kini telah membuat perubahan yang luar biasa di dunia industri, pasar dan jasa.
Industri yang paling stabil yang ditandai dengan masuknya tiga Bank besar Indonesa (BCA, BNI dan BRI) kedalam perusahaan terbesar merupakan insdustri jasa yang dihadapkan pada persoalan yang diakibatkan oleh ragam kemudahan dan perubahan yang diakibatkan internet. Aplikasi jasa keuangan digital telah memenuhi rak-rak layar HP pintar masyarakat. Keunggulan aplikasi ini jelas cukup menggiurkan masyarakat untuk secara pelan-pelan merebut supremasi jasa keuangan konvensional kendati telah juga memasuki era pertarungan digital.
Dua syarat yang menurut Indrawan Nugroho pemerhati Ekonomi yang dimenangkan oleh aplikasi digital dengan jasa keuangan yang bahkan tidak memiliki kantor fisik adalah, personalisasi jasa dan deadministrasi jasa, dengan kata kunci kemudahan.
Personalisasi jasa
Mudah, cepat dan aman adalah idiom kontemporer diseluruh jasa yang kini tengah berputar. Dimulai dari barang yang dating sendiri ke rumah, pembayaran yang boleh dilakukan pada saat itu atau dicicil pasca barang diterima. Jasa kini bergerak invlosi yaitu ke dalam. Jasa dimiliki secara pribadi oleh orang-perorang dengan sistem yang tidak mengganggu waktu kerja ataupun senggah mereka. Gerak eksplosi atau gerak keluar semakin dibatasi, orang tidak lagi perlu mencari keluar apa yang diinginkan tetapi telah disediakan aneka fitur yang mempu memberikan akses personal yang diinginkan.
Termasuk juga dalam hal investasi, suatu sistem yang di Indonesia masih dianggap milik kaum ningrat kini dengan mudah dapat diakses, baik berupa emas, mata uang maupun saham perusahaan raksasa yang dapat dibeli dengan harga golongan menengah. Ide dasar dari semua aspek ini adalah cita-cita kuno manusia tentang kehidupan sejak era industrialisasi yaitu “personalisai”.
Manusia memiliki kecendrungan yang naif terhadap kehidupannya kelak tentang kemandirian. Secara psikologis masa kanak-kanak adalah masa yang memiliki kebebasan untuk berperilaku tanpa adanya dari labelisasi orang dewasa, masa dimana mereka menikamti personalitasnya sebagai anak-anak yang memahami kebebasan itu dan ihwal itu diangap sebagai suatu kemandirian.
Sistem yang memanjakan personalitas, yang memberikan mereka kebebasan untuk merekayasa sistem keuangan mereka, baik dalam bentuk tabungan, investasi, utang-piutang dengan dalih bahwa semua hal adalah miliknya, sehingga sedikit mebungkam konsekuensi yang mungkin akan dihadapi.
Deadministrasi
Personalisai bermuara dari adanya deadministrai jasa, sebuah usaha sadar yang mencoba menghilangkan jarak psikologi dan kepenakan. Selama ini ragam administrasi yang begitu jamak telah memberikan jarak psikologis bagi penrima jasa untuk menikamti jasa yang diinginkan, karena dianggap selain melelahkan secara psikologis juga menghabiskan banyak waktu.
Jasa dinikmati dari serangkian banyak hal yang dapat saja memberikan aneka hambatan dikemudian hari meskipun dengan resiko yang rendah. Namun bukan mengenai minimnya resiko dari Industri mapan non-digital yang sering kali menjadi perhatian tetapi mudahnya jasa yang didapat.
Maraknya kasus pinjaman online, jasa investasi digital bodong, jasa penyimpanan dan deposito bodong adalah bukti bahwa masyarakat kita selain kurang memahami secara dalam jasa keuangan yang aman juga menginginkan adanya deadministrasi. Kemudahan yang lebih dari sekian hal yang harus disiapkan untuk mendapatkan jasa yang diinginkan. Hal ini juga akan meminimalkan uang yang akan dikeluarkan dan itulah intinya.
Keamanan dan Kenikmatan
Fin-Tech adalah jasa yang memikat sekaligus nikmat apabila resiko yang dihadapi tidaklah lebih besar dari modal yang dikeluarkan. Keamanan dan sertifikasi industri jasa adalah tetap yang utama untuk menikmati jasa keuangan.
Tim Keane mengingatkan bahwa Investasi atau jasa keungan harusnya mengutamakan proteksi yang Tangguh dan berlapis namun tetap memudahkan untuk mengakses, Swiss dan Finlandia juga negeri kecil eropa Liechester dapat melakukannya dengan baik.