
IKIGAI
Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang
“Perbanyaklah bergerak, bernostalgia dengan teman dan keluarga, cari makna hidup dan tentu mengurangi porsi makanmu, makanlah hanya 80% dari kemampuan perutmu, maka kau akan berumur panjang (Garcia dan Miralles)”
Perkenalan awal dengan Jepang melalui film animasi atau kartun serta film yang bernuansa super hero seperti Ultraman, Dragon Ball, One Piece. Pergulatan dengan Jepang sebagaimana pandangan awal adalah mereka yang memiliki teknologi tinggi dengan tanggung jawab terhadap peradaban. Sebuah fantasi yang menggelembung ditengah padatnya waktu bermain sambil bekerja. Perjalanan waktu memberikan penggambaran yang lebih membumi, Jepang terkenal dengan inovasi teknologi, masyarakatnya yang ajeg menjaga budaya seturut pekerja yang memiliki dedikasi tinggi.
Nilai-nilai yang dianut Jepang terkait dengan dunia kerja, banyak dikutip dan dijadikan contoh. Sebuah metafora tentang kesuksesan dan kemandirian serta etos kerja kelas atas. Salah satu menggelitik berikut menarik alih-alih hanya berhenti pada karakter yang kuat, Kita akan mendapatkan pandangan hidup tradisional yang relevan sepanjang jaman. Pandangan hidup yang selalu menyertai parade teknologi yang selalu berada di hadapan kita, bahkan tidur bersama kita. Bertolak dari Buku Ikigai kita akan mendapatkan pengalaman etis sekaligus folosifis. Kehidupan yang dipenuhi tawa ditengah tantangan, dengan usia yang panjang disekitar hiruk-pikuk kehidupan yang seakan tanpa henti.
Ikigai diartikan sebagai alasan untuk hidup, jiwa kehidupan, atau semangat hidup. Okinawa merupakan salah satu wilayah jepang yang dijadikan fokus perhatian, selain beberapa wilayah di Swiss, Norwegia dan Finlandia oleh Garcia dan Miralles. Dengan dasar kualifikasi sebagai seorang penulis dan wartawan penggalian informasi menjadi semakin jernih tentang bagaimana memaknai Ikigai dalam kehidupan praktis sehari-hari.
Ikigai dalam Kehidupan Praktis
Memulai dari sisi fisik-biologis akan memberikan kaidah praktisnya Ikigai. Menemukan sesuatu yang baru atau memberikan kesempatan bagi tubuh untuk melakukan aktivitas bermakna keesokan harinya adalah salah satu Ikigai. Menolak kedatangan hari esok merupakan sebuah kekeliruan besar, memberikan tubuh aktivitas hari esok akan membuat Kita sang pemilik Tubuh memberikan makna hari esok. Hari esok adalah tantangan dan tantangan memberikan energi untuk beraktivitas, kehampaan akan hari esok membuat hidup menjadi kosong.
Stress yang ringan memacu diri untuk terus berjuang. Kepadatan pikiran terhadap ihwal yang belum terpecahkan memberikan tekanan dan menambah adrenalin. Menghadapinya berikut merasakan prosesnya akan memberikan kenalan sekaligus semangat berlipat. Stress yang ringan penting, menghadapinya adalah kewajiban, menikmati prosesnya adalah kenikmatan dan merayakan hasilnya adalah kepuasan.
Bergeraklah setiap hari dan tidurlah sesuai sikuls alamimu. Bergerak adalah tanda paling kasat mata kehidupan, bergerak adalah ciri makhluk yang paling primitif. Bergerak tidak hanya membakar energi juga menambah energi. Bergerak memberikan kita suatu hal yang ingin dicapai, suatu harapan yang ingin dituju dan sekali lagi memberi alasan kita untuk hidup. Tidur atau istirahat memberikan tenaga untuk dipersiapkan hari esok, dalam Ikigai, tidur adalah proses penting sehingga diharapkan memberikan kesegaran, tenaga dan konsentrasi yang maksimal di hari esok. Tidur yang baik adalah yang sesuai dengan siklus alamiah (Siklus Sirkandian).
Makanan dan minuman yang baik adalah obat bagi tubuh, makan bersama adalah obat bagi jiwa. Penduduk Okinawa dikenal dengan makanan yang alami dan dipenuhi oleh ragam unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan tidak berhenti pada pemberian energi, tetapi juga obat sehingga makan berarti mengobati Tubuh. Makan bersama memberikan energi bagi kondisi fisik-psikis. Ikigai menggarisnya ketidakputusan terhadap aktivitas sosial yang hangat dan intim, makan bersama dengan orang tergasih seturut merumuskan aktivitas diskusi yang ringan adalah bumbu wajib di ruang makan.
Ikigai Bagi Paradigma Hidup
Berhenti berharap pada suatu yang terbaik bagi kehidupan adalah negasi terburuk dalam hidup itu sendiri. Permasalahan hidup yang semakin kompleks memberikan tekanan yang makin keras dan padat bagi kehidupan manusia. Memelihara harapan akan tetap memberikan jalan bagi munculnya solusi. Masa depan digambarkan sebagai sesuatu yang nisbi, remang-remang dan fragmentaris, namun mengukur masa depan atau membentuk jembatannya adalah tugas dari harapan. Seberapa buruk moment yang kamu rasakan saat ini ?
Viktor Frankl pencetus Logosentrisme dalam psikologi memberikan gambaran bagaimana harapan dalam situasi terburuk sekalipun adalah penyelamat kehidupan. Alasan yang paling rasional adalah masa depan selalu tidak tertebak tetapi memberi jalan pada masa depan sedikitnya akan dapat mendekati masa depan. Penjara Nazi seturut siksaan yang membabi buta ditambah kehilangan seluruh keluarganya tidak merampungkan hasrat hidup Viktor Frankl. Memberanikan diri untuk tetap memelihara hidup demi memberikan sedikit gambaran masa depan adalah keniscayaan. Ihwal tersebut juga merupakan gambaran dalam Ikigai. Selalu menemukan alasan untuk hidup terlebih menemukan semangat hidup dalam suatu lini kehidupan akan memperpanjang nafas kehidupan itu sendiri, itulah Ikigai.
Ida Bagus Made Satya Wira Dananjaya.